
Padahal di setiap sekolah negeri yang sudah disediakan pemerintah, sudah diterapkan tes ujian sesuai dengan standar kompetensi Kemendikbud dan pengawasan yang cukup ketat terhadap calon peserta didik yang akan mengikuti seleksi masuk ke sekolah negeri.
Namun disayangkan masih ada oknum-oknum tertentu yang bertindak tidak sportif untuk meloloskan calon siswa melalui jalur belakang atau menggunakan uang.
Hal inilah yang membuat para orang tua dilema akan nasib anak mereka yang kelak akan mengikuti tes dan lolos mengikuti ujian sekolah ke depan nantinya.
Maka kualitas siswa dan siswi sekolah jadi menurun dikarenakan yang diterima bukan berdasarkan kemampuan hasil tes sesungguhnya, tapi berdasarkan sistem kekeluargaan dan biaya yang mampu.
"Kalu kita berbicara tentang penerimaan siswa baru SMA/SMK lewat jalur belakang ini adalah permasalahan yang selalu muncul disetiap waktu penerimaan siswa baru. Tentu permasalahan ini dari tahun ketahun terus terjadi bahkan seperti tidak ada solusinya," ujarnya saat dihubungi via telepon, Minggu (5/6).
Madi berkata, jika permasalahan tersebut lebih ke mental curang yang berasal dari pihak sekolah dan masyarakatnya sendiri.
"Permasalahan ini sebenarnya bukan lagi permasalahan sistem pengawasannya lagi namun ini adalah permasalahan mental korup/ curang yang ada pada diri pihak sekolah dan ma-syarakat," kata Madi.
Masih dikatakan Madi, sebaiknya apapun sistem yang dibuat pemerintah jika mental curang masih melekat pada diri pribadi maka percuma.
"Karena sebagus apapun sistem pengawasan yang dibuat pemerintah kalau mental korup dan curang masih melekat dalam diri kita tentu hal ini akan tetap terjadi disetiap penerimaan siswa baru," ucapnya.
Dia sangat menyayangkan terhadap sikap orang tua siswa yanglangsung berinisiatif untuk menyogok pihak sekolah.
"Sebenarnya sangat disayangkan buat orang tua yang memasukan anak nya ke sekolah-sekolah belum ikut tes secara murni sudah berinisiatif untuk menyogok pihak sekalah. Dan disini terlihat betul jika mereka tidak yakin dengan kemampuan anak-anak mereka," tuturnya. Madi berpesan, seharusnya sebagai manusia tidak perlu sampai berlebihan."
Lagi pula hal ini tidak akan terjadi jika tidak ada orang tua yang mau menyogok dan pihak sekolah yang tidak mau disogok. Dan sebagai manusia yang beragama jangan lupa juga bahwa yang menyogok dan di sogok itu tempatnya di neraka begitulah ajaran agama Islam kepada kita," tukasnya. (tia)
Ingatlah sabda Nabi SAW:
"Yang menyuap dan yang disuap masuk neraka" (HR Ath-Thabrani).
Dislain dari akun Facebook Penjaga Aset Tuhan